Apa definisi dari ASI itu ? Pengertian ASI / Air Susu Ibu adalah makanan bayi yang paling penting terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan. Oleh karena itu ASI sangat penting bagi bayi kita ,jadi ketakutan seorang wanita ketika setelah melahirkan jika ASI ibu tidak keluar. Lalu bagaimana cara agar asi keluar banyak setelah melahirkan ?
Berkembangnya suatu zaman berpedoman pada istilah "tidak tega melihat anak menangis" para ibu sering memberikan Susu Formula dikarenakannya air susu ibu tidak keluar. Kita harus mengetahui apa penyebab asi tidak keluar pada ibu menyusui agar kita dapat memberikan asi secara eksklusif / asi ekslusif.
Pada artikel kami kali ini akan kita bahas tentang masalah yang sering terjadi pada setiap wanita yang baru saja melahirkan. Mengapa asi ibu tidak tidak keluar ? Disini kita ada untuk membantu menemukan penyebab air susu ibu tidak keluar sehingga diharapkan kedepannya kita dapat memberikan yang terbaik untuk anak yaitu ASI, karena :
1. Bayi cerdas sehat dan memiliki EQ yang baik.
Jika tidak ada suatu masalah khusus, ASI semakin di minum akan semakin bertambah banyak, jadi tidak perlu merasa kuatir kekurangan. ASI selalu mempunyai suhu standarnya, tingkat kesegaran yang prima dan bebas bakteri, serta mudah dicerna. ASI mengandung berbagai macam zat antibodi yang berasal dari ibu, memberi perlindungan terhadap berbagai sumber penularan penyakit bagi bayi. Bayi yang minum ASI dibanding dengan bayi yang minum susu bubuk buatan, lebih jarang terjangkit bermacam penyakit akut maupun kronis. ASI juga bisa mengikuti pertumbuhan bayi dengan otomatis merubah komposisinya, untuk menyesuaikan kebutuhan setiap tahap masa pertumbuhan bayi. ASI tidak mengandung jenis protein dari benda lainnya, bisa mengurangi kemungkinan yang mengakibatkan bayi terkena alergi. ASI mengandung komposisi gizi yang sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan otak bayi, uji klinis telah membuktikan bahwa bayi yang dibesarkan dengan ASI, IQ-nya (Intellegencia Quotient) lebih tinggi. Melalui proses menyusui, pendekatan intim antara bayi dan ibu, lebih mudah menumbuhkan EQ bayi dalam kepercayaan diri sendiri maupun orang lain.
2. Ibu sehat cantik dan ceria.
Ibu yang menyusui setelah melahirkan zat oxytoxin-nya akan bertambah, sehingga dapat mengurangi jumlah darah yang keluar setelah melahirkan. Kandungan dan perut bagian bawah juga lebih cepat menyusut kembali ke bentuk normalnya. Ibu yang menyusui bisa menguras kalori lebih banyak, maka akan lebih cepat pulih ke berat tubuh sebelum hamil. Ketika menyusui, pengeluaran hormon muda bertambah, menyebabkan ibu dalam masa menyusui tidak ada kerepotan terhadap masalah menstruasi, pada masa ini juga mengurangi kemungkinan terjadinya kehamilan diluar rencana. Menyusui setelah melahirkan dapat mempercepat pemulihan kepadatan tulang, mengurangi kemungkinan menderita osteoporosis (keropos tulang) setelah masa menopause. Menurut statistik, menyusui juga mengurangi kemungkinan terkena kanker indung telur dan kanker payudara dalam masa menopause. Juga ibu yang menyusui tidak perlu bangun tengah malam untuk mengaduk susu bubuk, ketika pergi bertamasya juga tidak perlu membawa setumpuk botol dan kaleng susu, bukankah bisa menjadi seorang ibu yang santai dan gembira.
3. Meringankan beban pengeluaran keluarga.
ASI tersedia secara alamiah, ibu hanya perlu menguasai gizi yang seimbang dan cukup, tidak perlu kuatir kekurangan. Minum ASI bisa menghemat pengeluaran tambahan tiap bulan untuk membeli susu, tidak perlu beli botol susu dan alat untuk mensterilkan. Lagi pula bayi yang minum ASI daya tahan tubuhnya lebih kuat, dan jarang menimbulkan efek alergi pada tubuh, sehingga jarang sakit dan mengurangi pengeluaran biaya pengobatan.
4. Menyayangi bumi, menyukseskan perlindungan alam.
ASI bersuhu alami segar bebas bakteri, maka tak perlu dipanaskan dan disteril, bisa mengurangi pemborosan bahan bakar, lagi pula untuk memenuhi kebutuhan susu bubuk yang berlebihan, dunia kita membutuhkan berapa alam hijau, bahkan menebang pohon pelindung hutan, untuk memelihara sapi perah yang lebih banyak? Melepaskan susu bubuk dan menggunakan ASI, bisa menghemat berapa banyak sampah botol dan kaleng susu yang dibuang? Jika setiap wanita setelah melahirkan mau menyusui dengan ASI selama 1 tahun, tentunya akan menghemat berapa banyak pembalut wanita?
Mengetahui Penyebab ASI Tidak Lancar dan Cara Mengatasinya
Penyebab ASI Tidak Keluar atau Keluar Hanya Sedikit
Jika ditanya faktor ASI tidak keluar atau keluar tapi hanya sedikit maka secara sederhana kami mengelompokkan menjadi 3 hal.
1. Karena “Penyakit”
- Kanker, produksi ASI juga bisa berkurang karena faktor penyakit seperti kanker payudara. Jika penyebabnya ini maka Anda harus periksakan ke dokter dan pelajari cara mencegahnya
- Faktor Genetika atau keturunan, jika ibu mengalami ini solusinya juga sama yaitu konsultasikan kepada dokter kepercayaan atau dokter spesialis yang ibu percaya. Untuk masalah seperti ini harus Anda bawa ke dokter kerena tidak mungkin ibu atasi sendiri, bukankah mencegah lebih baik.
- Pasca persalinan, perlu ibu ketahui sejak usia kehamilan 16 minggu atau berkisar empat bulan kehamilan produksi ASI sudah mulai ada, tetapi dihambat oleh kadar hormon kehamilan yang tinggi. Baru pada hari ke-2 atau ke-3 pasca melahirkan, kadar hormon kehamilan turun drastis dan hormon yang memengaruhi produksi ASI (hormon prolaktin) semakin dominan. Saat itulah ASI mulai dikeluarkan dari payudara. Jadi secara alamiah payudara mulai membengkak pada hari ke-2 atau ke-3 pasca persalinan.
- Penyumbatan pada saluran Air Susu, tanda penyumbatan pada saluran air susu adalah adanya benjolan kecil yang keras jika dipijat. Penyebabnya bisa karena ukuran Bra yang tidak sesuai, pemberian ASI yang tidak tuntas atau kurang sering, pompa ASI yang kurang bagus, dll
- Kurangnya asupan gizi atau nutrisi yang dibutuhkan, hal ini sangat mempengaruhi produksi dan kualitas ASI. Ibu menyusui membutuhkan asupan gizi yang cukup dan terbaik.
- Stress atau tekanan batin/ pikiran, seringkali ASI tidak keluar karena ibu mengalami stress. Beban pekerjaan kantor, atau kerjaan di rumah yang banyak bisa mempengaruhi psikologis ibu. Hubungan dengan suami dan lingkungan juga bisa.
- Kecilnya kapasitas penyimpanan ASI. Hal ini tidak ada hubungannya dengan besar payudara. Jika kapasitas penyimpanan ASI anda kecil maka sebaiknya sering-seringlah memberikan ASI atau memompanya, dan mengosongkan cadangan ASI. Sehingga ini akan merangsang produksi ASI kembali.
Cara Melancarkan ASI secara Alami yang Aman untuk Ibu dan Bayi
Setidaknya ada 3 cara yang bisa ibu coba praktekkan untuk memperbanyak produktivitas ASI, tapi cara ini digunakan khusunya untuk meyelesaikan masalah jika ASI tidak keluar atau keluar sedikit karena faktor “gaya hidup” seperti yang kami jelaskan diatas.
1. Penuhi Kebutuhan Nutrisi
Berikut adalah 10 makanan wajib bagi ibu menyusui. Tubuh dan bayi anda akan sangat berterimakasih bila anda rutin mengonsumsi makanan pelancar asi berikut ini:
- Ikan salmon
- Daging sapi tanpa lemak
- Kacang-kacangan
- Bluberi
- Beras coklat atau beras merah
- Jeruk
- Telur
- Roti gandum (whole wheat bread)
- Sayuran berwarna hijau
- Air
Variasikan pilihan Anda dalam memenuhi kebutuhan cairan dengan minum jus dan minuman pelancar asi.
2. Meningkatkan Frekuensi Menyusui, Memompa dan Memeras ASI
Hal ini bertujuan untuk menciptakan produksi ASI yang banyak. Dapat diketahui bahwa semakin jarang si bayi disusui oleh ibunya, maka semakin berkurang produksi ASI oleh sang ibu.
Jika sang ibu pun sibuk bekerja, jarang bekerja dan takut akan berkurangnya produksi ASI, maka sang ibu tersebut dapat menggunakan alat khusus yang berfungsi untuk memompa payudara agar produksi ASI tetap banyak.
Tapi sebisa mungkin jangan menjadwalkan pemberian ASI, susuilah bayi pada saat dia meminta dan hentikan hanya setelah dia merasa cukup, sebab:
- Bayi memiliki lambung yang kecil dan ASI sangat mudah diserap. Semakin muda umur bayi, semakin cepat dia merasa lapar kembali. Kapasitas produksi ASI antar ibu juga bervariasi. Semakin kecil produksi, semakin sering dan lama bayi harus disusui. Hanya bayi itu sendiri yang tahu kapan saatnya harus menyusu.
- Kandungan gizi dalam ASI yang dikeluarkan selama menyusui bervariasi. Kandungan lemak pada menit-menit awal cukup rendah, lalu meningkat terus sampai menit terakhir. Bila ibu menghentikan proses menyusui sebelum saatnya, maka bayi akan kekurangan lemak dan cepat lapar kembali.
- Bila menyusui dilakukan secara terjadwal, dalam tiga bulan produksi ASI akan menurun. Aktivitas menyusui merangsang keluarnya hormon prolaktin yang memproduksi susu. Semakin sering menyusui, semakin besar prolaktin yang dikeluarkan. Bila ibu jarang menyusui, maka otomatis tubuhnya juga pelan-pelan akan mengurangi prolaktin yang bermanfaat dalam produksi ASI.
- Bayi meminta menyusu bukan semata-mata karena lapar, namun juga karena kebutuhan emosional untuk disayangi dan dilindungi.
- Meminimalisir Tingkat Stres dengan Breastfeeding Father
- Stres sendiri dapat mengakibatkna produksi ASI berkurang. Ini terjadi karena sang ibu tidak dalam keadaan rileks, tenang, dan senang.
- Faktor kejiwaan pun menjadi penyebab berkurangnya ASI dan berakibat buruk terhadap sang bayi karena jumlah ASI yang mereka hisap semakin sedikit.
Peran ayah juga sangat penting saat ibu menyusui. Cinta kasih Ayah yang luar biasa dan kesadarannya mendampingi Ibu dalam menjalani proses pemberian ASI adalah sebuah bentuk komitmen dalam keluarga yang sangat diperlukan.
Demikian ringkasan crita dari kami yang terpenting pemberian ASI secara eksklusif sejak dini menjadikan tumbuh kembang sang Buah Hati lebih berkualitas. Produksi ASI sangat berkesinambungan dengan kondisi emosional Ibu. Jika Ibu merasa cemas, takut ataupun khawatir, tentu akan berdampak pada produksi ASI. Asupan ASI yang kurang dapat menghambat tumbuh kembang Si kecil anak kita. Susu formula dapat diberikan jika ada indikasi medis tertentu berdasarkan oleh anjuran dokter, namun tetap ASI adalah sumber nutrisi yang terbaik untuk sang Buah Hati.
EmoticonEmoticon